10 Februari, 2016

perjalanan ke PACITAN 1

Akhir Desember 2015, Kira- kira dua bulan yang lalu kami (saya dan istri) berangkat ke Pacitan. Kami berangkat dari Trenggalek, (kami emang orang trenggalek) tepat nya desa suruh jam 05.30. Kami mengendarai sepeda motor bebek Yamaha Forsa. Kondisi jalanan jalur selatan ini lumayan enak, aspalnya “masih halus”  dan cukup lebar dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Ini adalah perjalanan saya yang kedua ke pacitan dengan sepeda motor. Yang pertama kali saya kesana sudah sangat lama ketika saya masih kuliah dulu. Dulu jalanan kesana belum ada Jalur Lintas Selatan (JLS), beda dengan sekarang. JLS jalur yang baru, melalui pesisir pantai selatan dengan bukit – bukit yang indan dan pantai – pantai yang masih alami dapat kita lihat sepanjang jalur.

Dari Trenggalek kita akan melewati kec.Suruh,Dongko,Panggul,Sudimoro,kebon agung,jatiroto dan pacitan kota. Untuk melewati JLS ini ada Papan Petunjuk Arah yang cukup besar. Kita ambil arah ke kiri, sedangkan kalau kita lurus maka kita akan melewati jalur yang lama. Sebelum melewati pertigaan JLS ini kita akan melewati sebuah jembatan yang cukup indah buat berhenti sejenak untuk ambil foto-foto.

Papan Petunjuk Jalur JLS






















Tidak seberapa jauh dari Pertigaan JLS ini, kita akan ketemu Pantai yang indah dengan jalan nya yang elok di bibir nya. Pantai soge namanya. Entah siapa dan apa maksud nama soge ini, yang pasti kalau saja kita membawa “action camera” pasti akan keren banget. Sayangnya kami belum punya itu..



 Mendung menyambut kami di pantai soge pacitan












Di Pantai soge kami beristirahat untuk sarapan dengan bekal yang kami bawa dari rumah. Kamipun sarapan ditemani cuaca yang mendung tebal dan debur ombak pantai soge. Tidak berapa lama hujan turun dengan lebatnya. Kami berteduh dibekas bangunan semacam gardu pandang, sayang nya bangunan ini tidak terawat.

Setelah menunggu hujan yang tidak kunjung reda akhirnya kami putuskan melanjutkan perjalanan. Tidak lupa kami mengabadikan keindahan soge dengan kelok jalan nya yang panjang.


Tujuan wisata kami ke Pacitan kali ini adalah Pantai Klayar dan Gua Gong. Setelah melewati beberapa pantai lagi, akhirnya kami masuk kota Pacitan.Setelah mampir ke SPBU, Langsung saja kami menuju arah Pantai Klayar. Pantai Klayar kita harus menuju arah ke barat melewati kec.Pringkuku dan Punung. Di kec.Punung tepatnya di pertigaaan kec. Kita ambil jalan ke kiri atau ke selatan. Kondisi jalan masih lumayan mulus dengan aspal yang masih baru.  Di sepanjang Jalan ke arah pantai klayar ini kita akan disuguhi pemandangan berupa bukit – bukit karst/kapur yang eksotik. Banyak sekali bukit – bukit ini yang seperti gundukan tanah yang amat banyak. Pohon – pohon masih terjaga kelestarian nya sehingga tidak kelihatan gersang meskipun musim kemarau. Akhirnya sekitar jam 10.30 kami pun sampai di Pantai Klayar yang mempesona.

Pantai Klayar



Kami tidak menyangka, sekarang Pantai Klayar sudah sangat ramai. Warung warung dan lapak lapak orang berjualan makanan sangat banyak. Tidak seramai tiga tahun yang lalu ketika saya pertama berkunjung kesini. Homestay juga sudah bermunculan, sehingga wisatawan yang mau menginap tidak akan kebingungan. Dan satu lagi, jasa penyewaan ATP juga sudah banyak, dan kamipun tidak lupa mencobanya.

Selanjutnya..
Biarkan foto yang bercerita.. 
Pemandangan dari sisi timur















Favorit wisatawan berfoto















me n wife


02 Oktober, 2009

Enaknya Futsal..

Dua tahun belakangan ini di kota-kota di hampir seluruh jawa terserang demam sepak bola indoor, sepak bola mini dengan nama futsal. Olah raga ini terdiri dari lima pemain termasuk penjaga gawang (keeper). Dengan ukuran lapangan yang mini (tidak lebih dari seperempat ukuran lapangan sepak bola), Futsal seakan menjadi jalan keluar bagi kita yang ingin sehat, fun, dan tidak menguras tenaga.